Laman

Wednesday, April 20, 2011

Besar Resultan Vektor



Dua Vektor Membentuk sudut α






















Untuk mencari arah biasanya digunakan rumus aturan sinus
























Hal - Hal KHUSUS

1. Dua vektor Saling Tegak Lurus (α=90o)














2. Dua vektor Sejajar dan Searah (α=0o)














3. Dua Vektor Berlawanan Arah (α= 180o)


Vektor

Dalam ilmu fisika kita mengenal 2 besaran :
1. Besaran skalar
2. Besaran vektor

Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja tetapi tidak memiliki arah. Contohnya adalah massa, volume, jarak, kelajuan, usaha, energi, daya, dan lainnya.

Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Contohnya adalah perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, posisi, momentum, dan lain-lain.

Menggambar Vektor

Penulisan vektor








Dalam menggambar vektor ada 2 cara yang dapat digunakan

1. Cara Poligon/Segi Banyak













2. Cara Jajaran Genjang

Soal Latihan Angka Penting

Setarakan satuan berikut!
a. 15 mm=...m
b. 45cm2=...km2
c. 25 cc=...m3
d. 2 nm=...dm
e. 108 km/jam=...m/s
f. 2,5 kg=...g
g. 60 dm2=...mm2
h. 1 liter=...cc
i. 2,4 kg=...µg
j. 20m/s=...km/jam
k. 20 cm=...km
l. 2 liter=...m3
m. 45 m3=...mm3
n. 42 µΩ=...MΩ
o. 0,6 g/cm3=...kg/m3

Angka Penting

Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka penting terdiri dari angka eksak dan satu angka taksir atau angka yang diragukan.

Misal hasil pengukuran memakai mistar diperoleh 6,3 cm. Angka 6 merupakan angka eksak karena sudah pasti dan jelas hasil pengukurannya, sedangkan angka 3 merupakan angka taksir karena pembacaan pada angka terakhir diperkirakan paling dekat dengan angka 3.



Aturan Angka Penting

1. Semua angka bukan nol adalah angka penting

Contoh: 11,23 gram (4 angka penting)



2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol termasuk angka penting

Contoh: 201 km (3 angka penting)

3,02 mm (3 angka penting)



3. Angka nol yang ditulis pada deretan akhir angka-angka yang ditulis di belakang desimal termasuk angka penting

Contoh: 2,30 kg (3 angka penting)

4,010 mm (4 angka penting)



4. Angka nol yang digunakan sebagai tempat titik desimal, baik sebelum dan sesudah tanda koma, bukan angka penting

Contoh: 0,031 km (2 angka penting)

0,4060 kg (4 angka penting)



Aturan Penjumlahan dan Pengurangan

Hasil yang diperoleh dari operasi penjumlahan atau pengurangan harus mengandung satu angka yang ditaksir.

Contoh:

a) 2,74 + 6,231 = 8,971 = 8,97

b) 8,247 - 2,8 = 5,447 = 5,4

Aturan Perkalian dan Pembagian
Hasil dari operasi perkalian atau penjumlahan memiliki angka penting sama banyak dengan angka penting yang paling sedikit dari bilangan yang dioprasionalkan.
Contoh:
a) 1,125 x 2,50 =2,8125=2,81
Karena angka penting paling sedikit dari bilangan yang dioprasionalkan adalah 3 (2,50) maka hasilnya juga 3 angka penting.

b) 1,25 : 1,5 = 0,8333 = 8,3.10-1

Aturan Pangkat
Hasil operasi pangkat memiliki angka penting sama banyak dengan angka penting bilangan yang dioprasionalkan.

Contoh: 122=144=1,4.102

Tuesday, April 19, 2011

Awalan pada Satuan SI



1. Tera
Singkatan: T Kelipatan: 1012 Contoh: Tm

2. Giga
Singkatan: G Kelipatan: 109 Contoh: Gm

3. Mega
Singkatan: M Kelipatan: 106 Contoh: Mm

4. Kilo
Singkatan: k Kelipatan: 103 Contoh: km

5. Hekto
Singkatan: h Kelipatan: 102 Contoh: hm

6. Deka
Singkatan: da Kelipatan: 10 Contoh: dam

7. Desi
Singkatan: d Kelipatan: 10-1 Contoh: dm

8. Centi
Singkatan: c Kelipatan: 10-2 Contoh: cm

9. Mili
Singkatan: m Kelipatan: 10-3 Contoh: mm

10. Mikro
Singkatan: µ Kelipatan: 10-6 Contoh: µm

11. Nano
Singkatan: N Kelipatan: 10-9 Contoh: nm

12. Piko
Singkatan: P Kelipatan: 10-12 Contoh: pm

13. Femto
Singkatan: F Kelipatan: 10-15 Contoh: fm

14. Atto
Singkatan: A Kelipatan: 10-18 Contoh: am

Notasi Ilmiah

Pengukuran dalam fisika terbentang mulai dari ukuran partikel yang amat kecil seperti massa elektron sampai dengan ukuran yang sangat besar seperti massa bumi. Penulisan hasil pengukuran yang sangat kecil atau besar ini memerlukan tempat yang lebar dan sering kali terjadi kesalahan dalam penulisan. Untuk mengatasi hal tersebut kita menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku.

Misalnya massa elektron : 0,000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 931 kg ditulis : 9,31.10-31. Massa bumi : 6.000 000 000 000 000 000 000 000 kg dapat ditulis: 6.10-31.


a,.....x10n

Friday, December 3, 2010

Besaran dan Satuan

1. Pengertian
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam angka-angka.

2. Besaran Pokok, Besaran Turunan dan Dimensi
Besaran Pokok : besaran yang satuannya didefinisikan/ditentukan terlebih dahulu.
Besaran turunan : besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
Dimensi : cara menyatakan suatu besaran tersusun dari besaran pokok.

Tabel Besaran Pokok dan Dimensi















3. Analisis Dimensional
Penggunaan dimensi besaran untuk:
- menentukan satuan untuk besaran dan konstanta tertentu
- menyusun rumus fisika
- menguji atau mengetahui kebenaran sauatu persamaan atau rumus fisika

Tata cara/aturan analisis dimensi:
- Operasi perkalian, pembagian, dan pangkat bilangan berlaku dalam analisis
dimensional
- Analisis dimensional tidak mengenal operasi penjumlahan dan pengurangan
- Dalam suatu rumus fisika, dimensi besaran sebelah kiri sama dengan dimensi
besaran sebelah kanan

Contoh:
Analisis Dimensional - aturan analisis
1. Sebuah segitiga mempunyai panjang sisi 5 cm dan tinggi 5 cm. Tunjukkan dimensi
luas segitiga!
A = 1/2 x 5 x 5 cm2, A : area
A = L x L
A = L2

2. Sebuah kendaraan bergerak sejauh 500 m dalam waktu 10 sekon. Tunjukkan dimensi
kelajuan rata-rata kendaraan!
Kelajuan rata-rata sama dengan total jarak dibagi waktu.
v= s/t
v= 500/10 m/s
v= L/T

3. Usaha yang bekerja pada suatu benda setara dengan energi kinetik benda.
W = Ek
F.s.cos α = 1/2 mv2
MLT-2.L = M(L/T)2
ML2T-2 = ML2T-2
Tampak bahwa ruas kiri sama dengan ruas kanan. Ini berarti usaha setara dengan energi kinetik.