Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka penting terdiri dari angka eksak dan satu angka taksir atau angka yang diragukan.
Misal hasil pengukuran memakai mistar diperoleh 6,3 cm. Angka 6 merupakan angka eksak karena sudah pasti dan jelas hasil pengukurannya, sedangkan angka 3 merupakan angka taksir karena pembacaan pada angka terakhir diperkirakan paling dekat dengan angka 3.
Aturan Angka Penting1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh: 11,23 gram (4 angka penting)
2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol termasuk angka penting
Contoh: 201 km (3 angka penting)
3,02 mm (3 angka penting)
3. Angka nol yang ditulis pada deretan akhir angka-angka yang ditulis di belakang desimal termasuk angka penting
Contoh: 2,30 kg (3 angka penting)
4,010 mm (4 angka penting)
4. Angka nol yang digunakan sebagai tempat titik desimal, baik sebelum dan sesudah tanda koma, bukan angka penting
Contoh: 0,031 km (2 angka penting)
0,4060 kg (4 angka penting)
Aturan Penjumlahan dan PenguranganHasil yang diperoleh dari operasi penjumlahan atau pengurangan harus mengandung satu angka yang ditaksir.
Contoh:
a) 2,74 + 6,231 = 8,971 = 8,97
b) 8,247 - 2,8 = 5,447 = 5,4
Aturan Perkalian dan PembagianHasil dari operasi perkalian atau penjumlahan memiliki angka penting sama banyak dengan angka penting yang paling sedikit dari bilangan yang dioprasionalkan.
Contoh:
a) 1,125 x 2,50 =2,8125=2,81
Karena angka penting paling sedikit dari bilangan yang dioprasionalkan adalah 3 (2,50) maka hasilnya juga 3 angka penting.
b) 1,25 : 1,5 = 0,8333 = 8,3.10
-1Aturan PangkatHasil operasi pangkat memiliki angka penting sama banyak dengan angka penting bilangan yang dioprasionalkan.
Contoh: 12
2=144=1,4.10
2